MOROWALI, Sulawesi Tengah - Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah menggelar Halal Bi Halal dirangkaikan Haul Almarhum (Alm) kedua orangtuanya (Ortu). Bertempat di kampung halamannya Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Rabu (26/04/2023).
Acara Halal Bi Halal ini merupakan inisiasi Anwar Hafid untuk berjumpa dan bertatap muka langsung dengan masyarakat Morowali, yang masih dalam suasana perayaan hari raya Idul Fitri 1444 H / 2023 H, mengingat dirinya saat ini lebih sering di Jakarta untuk mengemban amanah sebagai wakil rakyat di pusat.
"Moment Halal Bi Halal ini sekaligus kita rangkaikan Haul almarhum kedua orang tua kami karena bertepatan pada bulan April, dimana setiap tahun di bulan April merupakan kalender tahunan bagi kami melaksanakan Haul untuk almarhum kedua orangtua kami tercinta, " tutur Syarifudin Hafid adik kandung Anwar Hafid saat memberikan sambutan keluarga di awal acara.
Syarifudin Hafid yang juga Wakil Ketua DPRD Morowali mengatakan acara Halal Bi Halal dan Haul Kedua orang tuanya sekaligus juga dirangkaikan Syukuran Anwar Hafid atas capaian menyelesaikan S3 gelar Doktor baru-baru ini dari Kampus IPDN dan anaknya Fatur Razak Hafid dengan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (SIP) dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Disamping acara Halal Bi Halal dan Haul almarhum orang tua kami sekaligus acara ini syukuran atas perolehan gelar Doktor bapak Anwar Hafid dan Ananda Fatur Razak menyelesaikan S1 Sarjana Ilmu Pemerintahan (SIP) dari UGM, " tutur Syarifudin Hafid.
Sementara itu penyampaian Anwar Hafid dalam pesan dan kesan di Moment Halal Bi Halal yang digelar bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dalam suasa Idul Fitri 1444 H /2023 M, yang mana sebentar lagi akan memasuki tahun politik yang dapat membuat hubungan silaturahmi menjadi tercabik-cabik karena kepentingan politik.
Mantan Bupati Morowali dua periode itu berharap agar masyarakat Morowali tetap menjaga hubungan silaturahmi yang sudah baik, jangan karena kepentingan politik hubungan silaturahmi yang sudah baik dikorban bahkan hubungan persaudaraan pun dikorbankan.
Kabupaten Morowali saat ini kata H.Anwar Hafid, bukan lagi dikenal di level nasional Indonesia saja tetapi sudah internasional dilevel dunia. Hal ini menjadi tugas berat Pemerintah Daerah untuk pentingnya meletakan pondasi karakter bangsa sebab konsekwensi Morowali sebagai daerah kawasan industri di Bahodopi dengan penduduk 70.000 punya karakter dan latar belakang yang berbeda-beda.
Baca juga:
Zainal Bintang: Dimana Itu Kearifan Lokal?
|
Jika hal ini dibiarkan berkembang tanpa menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal daerah dapat berpotensi mengganggu Kamtibmas dan berdampak pada persatuan maupun persatuan serta kemajuan daerah yang telah kita perjuangkan bersama selama ini.
Olehnya Anwar Hafid berharap kedepan agar Pemerintah Daerah terus menerus menggalakkan budaya lokal daerah sebagai pondasi pemersatu dengan menanamkan nilai-nilai Religius seperti sholat berjamaah, kebaktian dan lainnya bersifat ke agamaan yang dulu pernah dirintisnya dan diterapkan di kabupaten Morowali.
"InsyaAllah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan ini, kerukunan maupun Kamtibmas di Morowali tetap terjaga, " kata Anwar Hafid yang dijuluki bapak pembangunan Morowali itu.
Bahkan, kata Anwar Hafid dalam penyelesaian gelar Doktor di IPDN, konsep Morowali mengaji menjadi materi skripsinya, yang memang sebelumnya sudah dilakukan pada saat dirinya menjabat sebagai Bupati Morowali selama 2 periode.
Konsep ini dinilai sangat ampuh ditengah kondisi dan perkembangan Morowali saat ini yang disebutnya dengan Konsep Model Kepemimpinan Bungku yang telah diakui secara Ilmiah sebagai model kepemimpinan baru namanya kepemimpinan Bungku (Berjamaah Unggul dan Kuat) dengan basic Nilai Religius dan Kearifan Lokal
"Morowali akan maju dan sejahtera rakyatnya jika kepemimpinannya berbasis Nilai Religius dan Nilai Kearifan Lokal. Olehnya kedepan tugas Pemerintah terus menggalakkan dan hidupkan akar budaya lokal yaitu Budaya Bungku dengan berbasis nilai-nilai religius, " harap Anwar Hafid.
Hal ini pula yang ditekankan almarhum kedua orang tua Anwar Hafid ketika semasa dirinya menjabat Bupati Morowali bahwa tanggung jawab pemimpin terhadap seluruh masyarakat Morowali ada pada dirinya.
Pemimpin bukan hanya bertanggung jawab soal kesejahteraan dan kemajuan daerah saja tetapi mampu menanamkan nilai-nilai regius terhadap rakyatnya sebagai pondasi yang kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di kabupaten Morowali.
"Almarhum orang tua saya kala itu menggambarkan peta wilayah Morowali, Beliau berpesan bahwa peta yang digambarnya itu menjadi tanggung jawab saya. sedemikian besarnya tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya, " terang Anwar Hafid panjang lebar sembari mengenang kebaikan kedua orang tuanya.
Usai menyampaikan sambutan dari Anwar Hafid, acara dilanjutkan ceramah dari Ustad Muhammad Syaugi MZ, yang merupakan Putra dari Ustad kondang Almarhum KH. Zainudin MZ. Dalam Tausiah yang disampaikan sangat menyentuh para undangan yang hadir baik dari sisi Halal BI Halal maupun Haul almarhum kedua orangtua Anwar Hafid.
Hadir dalam acara tersebut, Dandim 1311/Morowali, Letkol.Inf.Constsntinus Rusmanto, M.Sc, Kapolres Morowali AKBP. Suprianto, SIK, MH, Kajari Morowali, sejumlah anggota DPRD Morowali, ketua dewan adat Bungku, Camat Bungku Barat, Kepala Pondok Pesanten Nurul Iman, serta para undangan lainnya.
(PATAR JS)